Pemerintah Jepang telah resmi memperpanjang status darurat COVID-19 untuk kota Tokyo, Osaka, dan tujuh prefektur lainnya. Kondisi status darurat di Jepang telah berjalan dari awal bulan Mei dan awalnya akan resmi berakhir di tanggal 31 Mei, namun melihat kondisi jumlah pasien Covid-19 yang masih tinggi dalam beberapa hari terakhir, terutama di area-area perkotaan, mendorong pemerintah mengambil langkah perpanjangan status darurat hingga 20 Juni 2021.
Perpanjangan status darurat ini menunjukkan efek terhadap penurunan angka infeksi di Tokyo. Angka kasus baru yang terakhir dilaporkan di Tokyo sebanyak 260 kasus per tanggal 31 Mei. Penghitungan harian di bawah 300 ini merupakan yang pertama kalinya sejak tanggal 5 April. Di sisi lain, perpanjangan ini membuat Tokyo telah berada dalam kondisi status darurat selama hampir 2 bulan. Lonjakan lalu lintas pejalan kaki menunjukkan beberapa warga sudah mulai kehabisan kesabaran. Data ponsel menunjukkan jumlah kerumunan di sekitar Stasiun Tokyo dan Persimpangan Shibuya naik pada hari Minggu dibandingkan dengan rata-rata akhir pekan dan hari libur selama empat minggu terakhir.
Di Osaka pun angka kasus harian juga mulai mengalami penurunan. Pejabat setempat melaporkan 98 kasus infeksi baru pada hari Senin, pertama kalinya sejak akhir Maret jumlahnya dalam dua digit. Meski demikian, Gubernur Osaka Yoshimura Hirofumi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
Ketika situasi terlihat mulai membaik di dua kota utama Jepang, prefektur pulau Okinawa berada di bawah tekanan berat. Terhitung 142 kasus baru muncul pada hari Senin, rekor tertinggi untuk hari pertama minggu kerja, dan lebih dari 100 infeksi harian terkonfirmasi selama dua minggu berturut-turut. Bulan lalu, Okinawa baru mulai memasuki status darurat COVID-19 pertama mereka. Pada 27 Mei, 88 persen tempat tidur rumah sakit yang diperuntukkan bagi pasien virus corona di Okinawa telah terisi.
Di sisi lain, pemerintah Jepang terus berupaya mempercepat program vaksinasi. Kementerian kesehatan menyetujui vaksin Pfizer untuk orang-orang mulai usia 12 ke atas setelah meninjau data dari uji klinis di Amerika Serikat, dengan persetujuan orang tua diberlakukan untuk anak-anak di bawah usia 16 tahun.
Kaum lansia di Jepang yang memenuhi syarat untuk vaksinasi pun semakin bertambah, tempat-tempat vaksinasi besar yang dikelola negara di Tokyo dan Osaka dapat menangani sekitar 15,000 orang per hari. Pemerintah juga sedang mempertimbangkan rencana untuk mulai memvaksinasi kaum muda di tempat kerja dan kampus universitas mulai pertengahan Juni.
Source: https://www3.nhk.or.jp/nhkworld/en/news/backstories/1660/