Status darurat yang diberlakukan untuk wilayah Tokyo dan 3 prefektur sekitarnya telah berakhir. Beberapa pembatasan telah mulai dilonggarkan, tetapi para pejabat negara memperingatkan warga untuk tetap waspada.
Sejauh ini jumlah kasus harian di Jepang telah turun hingga 80 persen sejak status darurat diberlakukan dari awal tahun 2021, namun ada sedikit peningkatan jumlah kasus dalam beberapa hari terakhir, yang mendorong pemerintah tetap mempertahankan aturan untuk restoran dan bar tutup lebih awal, dan agar perusahaan – perusahaan tetap mendorong karyawan melakukan pekerjaan dari rumah (work from home).
Mendekati musim semi dan mekarnya bunga sakura, banyak pemerintah daerah yang terus meminta warganya untuk tidak mengadakan pesta melihat bunga sakura (hanami). Di Tokyo, Taman Ueno meminta pengunjung untuk tidak piknik di bawah pohon sakura seperti tradisi umumnya selama dua tahun berturut-turut. Pemerintah telah memperbolehkan lebih banyak orang untuk menghadiri acara berskala besar dengan jumlah kapasitas hingga 50 persen dengan batas maksimum 10.000 peserta.
Dari segi penerbangan internasional, maskapai penerbangan Jepang telah memperkenalkan langkah-langkah keamanan baru untuk meyakinkan keamanan penumpang yang hendak bepergian, seperti Japan Airlines yang meluncurkan proses check-in “no-touch” di Bandara Haneda Tokyo pada hari Senin. Hal ini tentunya diharapkan dapat mengurangi resiko penyebaran dan frekuensi sentuhan manusia ke mesin yang digunakan secara publik di bandara.
Pada program televisi NHK hari Minggu, Menteri Kesehatan Norihisa Tamura mengatakan pemerintah juga mempertimbangkan untuk mewajibkan semua turis yang akan masuk Jepang untuk menjalani tes untuk varian baru virus corona. Kontrol perbatasan yang lebih ketat saat ini hanya berlaku di 24 negara yang ditunjuk di mana varian baru virus corona telah terdeteksi.
Pemerintah juga akan memperluas skrining untuk varian virus corona dan tes pemantauan pada pembawa virus corona tanpa gejala. Ini juga akan meninjau programnya untuk mengamankan tempat tidur rumah sakit untuk pasien virus corona dan fasilitas yang menampung orang yang terinfeksi tanpa gejala atau gejala ringan, dalam persiapan untuk kemungkinan gelombang infeksi baru.
Juru bicara pemerintah Jepang mendesak semua orang untuk melakukan bagian mereka untuk mencegah lonjakan infeksi lagi. Kepala Sekretaris Kabinet Kato Katsunobu mengatakan dia ingin semua orang mengambil tindakan dasar untuk mencegah infeksi, seperti memakai masker, mencuci tangan dan menghindari ruang tertutup, tempat ramai dan kontak dalam jarak terlalu dekat.
Peluncuran vaksin Pfizer BioNTech di Jepang juga terus berlanjut. Lebih dari setengah juta warga Jepang telah berhasil diinokulasi dengan mayoritas penerima sejauh ini kebanyakan adalah petugas kesehatan.
Dan selama akhir pekan, menteri kesehatan Jepang mengatakan vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Moderna dapat disetujui pada akhir Mei.
Source:
- https://www3.nhk.or.jp/nhkworld/en/news/20210322_18/
- https://www.japantimes.co.jp/news/2021/03/22/national/japan-tokyo-coronavirus-emergency-lifted/