Jika kamu termasuk orang yang sangat suka dengan jejepangan, Pasti ketika sedang menonton anime atau film Jepang kamu melihat mereka menyantap makanan yang terlihat seperti sekumpulan biji kedelai yang lengket. Apa kamu tau makanan apakah itu? Buat kamu yang belum tau, makanan itu di sebut dengan Natto. Makanan fermentasi dari kedelai yang berlendir ini bertekstur lengket dan terlihat menjijikkan bagi sebagian orang yang belum pernah mencoba nya, apalagi di Indonesia makanan ini tidak pernah ditemukan di manapun.Bukan hanya Natto saja di Jepang juga ada banyak makanan fermentasi lain nya.
Penasaran kan? Yuk simak 6 Makanan fermentasi di Jepang berikut ini :
1. Natto
Makanan yang satu ini cukup populer di Jepang dan di luar Jepang. Natto adalah hasil fermentasi kacang kedelai yang aromanya khas namun sangat menyengat. Tekstur natto juga lembek, lengket dan berlendir, Jika ditarik akan menyerupai seperti jaring laba-laba. Natto difermentasi oleh bakteri hay bacillus. Natto tidak hanya dapat dikonsumsi langsung, namun juga biasa berperan sebagai pengisi pada sop atau biasa digunakan sebagai dressing. Nato yang berlendir ini lebih dikenal dengan sebutan itohiki natto.Masyarakat Jepang biasa menyantap natto sebagai menu sarapan.
Dalam natto, terkandung suatu enzim yang bernama enzim nattokinase. Enzim ini berguna sebagai antioksidan dan bagus untuk pencernaan. Selain itu enzim nattokinase ini juga dapat melarutkan gumpalan-gumpalan darah. Sangat bergizi ya!
2. Shiokara.
Shiokara adalah makanan khas Jepang berupa hasil fermentasi hewan laut di dalam larutan garam yang pekat. Shiokara memiliki rasa dan bau yang sangat tajam dan khas. Bahkan hanya sebagian orang Jepang yang bisa menikmati makanan ini, sehingga dikenal sebagai salah satu chinmi, bercita rasa langka. Salah satu cara mengkonsumsinya adalah dengan memakan langsung dalam sekali telan dan diikuti dengan meminum wiski. Karena itu beberapa bar di Jepang menyediakan makanan ini. Namun bisa pula dimakan bersama nasi seperti makanan khas Jepang yang lain.
Ada berbagai variasi bahan baku yang biasa digunakan dalam membuat shiokara ini seperti cumi (ika no shiokara atau hotaruika no shiokara), udang, ikan tuna (katsuo no shiokara atau shuto), gurita, teripang (konowata), salmon (mefun), atau ami (mysidacea) (ami no shiokara).
3. Tera-natto.
Berbeda dengan itohiki natto yang dijelaskan sebelumnya, tera natto memiliki tekstur yang kering dan rasanya yang asin. Fermentasi tera natto dilakukan dengan menambahkan koji molds (cendawan). Nama tera natto diambil dari kata tera (temple)-natto karena makanan ini berasal dari sekolah Zen dan menyebar ke seluruh Jepang bersama dengan sebaran aliran dan sekolah Zen.
4. Pickles.
Pickles dibuat dengan mengawetkan buah atau sayur dengan mengunakan garam, cuka, sedikit sake, soy sauce dan lain lain. Tujuannya sebenarnya untuk memperlama masa simpan bahan tersebut. Di Indonesia biasa di sebut Acar. Beberapa contohnya yaitu kyuiri pickles (timun), takuan pickles (pickles dari daikon atau lobak), pickled ume (plum Jepang) atau nozawana (pickles dari sayuran).
5. Miso.
Pada pengolahan makanan Jepang banyak menggunakan miso sebagai bumbu. Miso ini terbuat dari kedelai dan garam yang difermentasi. Biasnaya miso digunakan pada masakan untuk menghilangkan aroma amis pada daging atau sajian ikan mentah.
6. Soy Sauce
Soy sauce hampir tak pernah ketinggalan menjadi bumbu pada masakan Jepang. Hasil fermentasi dari kacang kedelai, gandum dan garam ini menghasilkan rasa yang khas dan gurih. Proses fermentasi dibantu dengan bakteri atau jamur yang disebut aspergillus oryzae. Proses fermentasi ini juga memakan waktu yang cukup lama hingga beberapa bulan, oleh karenanya warna soy sauce menjadi gelap.
Nahh ternyata bukan hanya di Indonesia saja ya ada makanan yang di fermentasikan. Apakah kamu tertarik untuk mencoba makanan fermentasi khas Jepang ini ?