Di Kyoto, wisatawan memadati distrik Gion yang artistik untuk melihat Geisha berjalan di sepanjang jalan berbatu. Distrik ini merupakan salah satu bagian dari ibukota Jepang yang paling banyak difoto. Namun, sekarang pemilik beberapa jalan tersebut tidak memperbolehkan.

Denda sebesar 10.000 yen atau sekitar 100 dolar bagi yang memotret di jalanan privat di Gion.
Credit by : NHK News
Tanda larangan foto dipasang di sejumlah jalan privat pada 25 Oktober 2019. Peringatan itu ditulis dalam tiga bahasa : Jepang, Inggris dan Cina. Warga setempat dan pemilik toko telah berupaya untuk menangani peningkatan jumlah wisatawan. Namun, sebuah asosiasi komunitas memutuskan untuk menerapkan larangan di tengah meningkatnya rasa tidak suka terhadap perilaku buruk para wisatawan. Ada sejumlah laporan mengenai pengunjung yang menerobos masuk tanpa izin, dan wisatawan yang menarik kimono geisha dan maiko. Mimiko Takayasu, ketua asosiasi lokal, mengatakan larangan tersebut harus diberlakukan untuk melestarikan atmosfer tradisional di Gion.

Wisatawan asing di Kota Kyoto mencapai lebih dari 8 juta orang pada tahun 2018.
Credit by : NHK News
Larangan foto bukan merupakan regulasi pertama yang bertujuan untuk mengatur perilaku wisatawan. Kementerian Transportasi Jepang, bersama dengan Kota Kyoto, memulai program ini untuk mengingatkan wisatawan mengenai etika dengan menggunakan aplikasi push notification pada smartphone mereka, pada Oktober 2019.
Notifikasi itu dikirimkan melalui smartphone yang terpasang dengan aplikasi informasi wisata bagi pengunjung asing, atau smartphone yang dipinjamkan oleh penginapan dan hotel setempat. Begitu turis mendekati distrik Gion dengan jarak radius satu kilometer, mereka akan menerima notifikasi. Jika mereka mengklik pesan tersebut, mereka akan terhubung dengan sebuah situs web yang berisi peringatan yang mendetail dalam bahasa Inggris dan Cina.

Peringatan termasuk, “Dilarang mengambil foto geisha atau maiko tanpa izin “, dan “Dilarang menyentuh lentera.”
Credit by : NHK News
Pada hari kerja, petugas keamanan akan berpatroli ke area tersebut untuk memperingatkan wisatawan yang melanggar etika.
Source : https://www3.nhk.or.jp/nhkworld/en/news/backstories/741/