Kota Pos begitulah nama yang layak disandangkan untuk Tsumago Juku, sebuah kawasan bersejarah dengan atmosfir tempo dulu yang lekat. Tsumago Juku berada di Nagiso,Distik Kiso, Prefektur Nagano. Saat meyusuri setiap sudut kawasan, kita pun dibuat tersadar. Rasanya, waktu sama sekali tidak bergerak di sini. Setelah bertahun-tahun, kawasan ini masih hadir apa adanya, sama sekali tak berubah.
Inilah nilai wisata yang dimiliki oleh Tsumago Juku, sebagai kawasan yang mewakili zaman Edo yang telah berahir. Pada zaman Edo, kawasan ini menjadi kota pos ke-42 dari 69 kota pos yang ada di antara Edo (Tokyo) dan Kyoto. Area ini kawasan penting, baik dari segi perekonomian dan politik. Banyak para pengembara yang menghabiskan malam di sini dan melanjutkan perjalanan keesokan harinya.
Tsumago adalah gambaran sempurna dari sebuah desa pegunungan tradisional di Lembah Kiso. Tempat wisata di Jepang Ini adalah salah satu kota pos terpelihara terbaik di Jepang. Pengunjung bahkan bisa merasakan seperti telah melangkah mundur dalam waktu ketika memasuki desa kecil ini. Di tempat wisata di Jepang ini jalan-jalan sepi tanpa lalu lintas. Terdapat penginapan kayu yang dipugar dengan indah sesuai kondisinya semula di masa Awal Abad 20. Selama periode Edo 300 tahun yang lalu, Tsumago adalah kota pemberhentian pada percabangan jalan antara Kyoto dan Tokyo, yang saat itu masih bernama Edo.
Karena kekayaan sejarah yang kuat inilah, kawasan yang sempat diterjang kebudayaan modernpun dipulihkan. Bukan direnovasi mengikuti perkembangan zaman. Namun dibangun kembali dengan berkiblat pada arsitektur awal. Bangunan-banguan ini diubah menjadi seperti sedia kala. Tepatnya pada tahun 1971, 20 rumah dipulihkan. Lahir pula sebuah perjanjian bahwa rumah-rumah ini tak akan dijual, dihancurkan maupun disewakan. Janji tersebut masih dipegang teguh hingga kini. Jika tidak, tentu Tsumago Juku tak akan bermetamorfosis menjadi kawasan bersejarah. Kini, para wisatawan berkesempatan untuk mengagumi setiap bangunan yang ada. Meski zaman telah berganti, nuansa kota kuno masih bisa untuk dirasa.
Kita dapat melihat rumah-rumah kayu khas edo yang masih berdiri tegak dengn kokoh. Kawasan ini benar-benar tenang dan bersih. Namun, jangan tertipu dengan tampilan luarnya ya. Ternyata semua rumah di kawasan ini berpenghuni! Sang pemiliki pun membuka toko-toko souvenir maupun penginapan. Dan beberapa rumah malah baru dibangun pada abad ke-18, demi tujuan pengembangan pariwisata Nagano.
Lalu, aktivitas lain apa saja yang dapat kita lakukan di Tsumago Juku? Kita dapat mendatangi Museum Sejarah Nagiso dan belajar secara tuntas mengenai rumah-rumah yang ada di Tsumago Juku. Jika tidak pengunjung juga bisa mendatangi Kuil Kabuto Kannon dan Kastil Tsumago. Jangan membayangkan kondisi Kastil Tsumago seperti kastil pada umumnya ya. Karena yang tersisa dari Kastil Tsumago adalah puing-puing reruntuhannya. Selain itu di Desa Tsumago pengunjung dapat mendaki sebagian jalan setapak ini ke desa Magome dalam waktu sekitar dua jam. Sepanjang perjalanan hiking yang menyenangkan itu,
pengunjung disuguhi pemandangan yang indah dan trek yang tidak sulit. Dalam sehari, pengunjung bisa mendatangi banyak sekali spot wisata bersejarah di kawasan Tsumago Juku.
Akses menuju Tumago Tourism Association Tourist Office : jika berangkat dari Tokyo, naiklah JR Chuo Line “Super Azusa” dari Stasiun Shinjuku tujuan Stasiun Shiojiri. Lalu turun di Stasiun Shiojiri dan transfer ke JR Chuo Line “Shinano” tujuan Stasiun Nagiso. Sesampainya di Stasiun Nagiso, minasan bisa naik
taksi atau bus. Naik taksi dari Stasiun Nagiso dengan tarif 1,400 yen (5 menit), sementara bus selama 9 menit.
INFO PRODUK:
JR East Pass (Nagano Niigata) | ||
---|---|---|
|
||
WENDY TOUR BALI : 0361 758 027 | JAKARTA : 021 294 268 20 |