Begitu banyak kuliner Jepang yang dikenal di Indonesia, sebut saja beberapa diantaranya seperti sushi, sashimi, ramen, matcha, takoyaki, okonomiyaki, katsu, dan masih banyak lagi makanan-makanan lainnya. Tidak hanya rasanya yang enak, tampilan kuliner Jepang juga dibuat seunik dan semenarik mungkin hingga menjadi begitu disukai tidak hanya di Indonesia namun juga seluruh dunia. Di Jepang sendiri terdapat berbagai variasi makanan khas yang ditawarkan per masing – masing area nya, salah satu nya kuliner khas yang akan kita bahas kali ini, yaitu Gyutan.
Bagi para pecinta masakan Jepang mungkin sudah tidak asing dengan Gyutan. Layaknya Kobe Beef yang menjadi ciri khas kota Kobe, Gyutan merupakan makanan khas dari kota Sendai yang terletak di prefektur Miyagi, Tohoku. Kata gyutan muncul dengan menggabungkan bahasa Jepang “gyu” yang berarti sapi, dan kata “tan” yang diambil dari pengucapan bahasa Inggris “tongue” yang berarti lidah. Yups, gyutan ini adalah potongan lidah sapi tipis yang dimasak dengan cara dipanggang di atas arang.
Gyutan biasanya disajikan bersama acar, nasi putih yang dikukus dengan barley dan sop buntut sebagai pendamping. Beberapa restoran bernuansa Jepang di Indonesia pun ada yang sudah menyajikan menu lidah sapi ini, paling banyak dalam bentuk donburi (rice bowl). Gyutan juga bisa disajikan dengan nasi kare, dalam sup daging sapi, atau dibuat karaage.
Gyutan sendiri mulai muncul di Sendai pada tahun 1948 setelah masa Perang Dunia II. Pemilik restoran yakitori bernama Sano Keishiro, pada masa itu berusaha membuat menu baru yang tidak bisa ditiru oleh restoran lain dan menemukan inspirasi saat mencoba sup lidah sapi dari sebuah restoran Perancis, kemudian beliau mulai mencoba kreasi menu lidah sapi untuk disajikan di restoran nya sendiri. Hingga saat ini restoran pencetus menu gyutan ini masih ada di Sendai bernama Tasuke dan masih menjadi salah satu rekomendasi tempat terbaik untuk menikmati gyutan dengan warisan rasa turun temurun yang berusia hampir 80 tahun. Lidah sapi yang disajikan di sini sudah melalui proses dibumbui dari sehari sebelumnya dengan garam dan lada supaya lebih meresap.
Saat ini gyutan sangat mudah ditemui apabila anda berkunjung ke Sendai, tepatnya hampir terdapat 100 kedai yang saling bersaing dalam menyajikan menu gyutan. Bahkan di dalam stasiun Sendai pun anda bisa langsung menemukan restoran yang menyajikan menu gyutan. Kisaran harga gyutan bervariasi mulai dari JPY 1,000 – JPY 3,000 per orang, harga ini biasanya sudah dalam 1 set menu lengkap dengan nasi dan sup, biasa disebut juga gyutan teishoku. Set menu ini paling popular di Sendai.
Menarik bukan? Next time ke Jepang coba selipkan Sendai sebagai salah kota yang perlu dikunjungi dan rasakan sensasi langsung mencicipi gyutan di kota kelahirannya, dijamin bakalan nagih! Tidak perlu khawatir masalah transportasi, kota Sendai bisa diakses dengan mudah naik kereta Shinkansen dari Tokyo hanya dalam waktu 2 jam dan tercover juga kok dengan menggunakan JR Pass All Area ataupun JR East Tohoku Area Pass.