Masih ingat gak sih readers sama kejadian tsunami terdahsyat di Jepang pada tanggal 11 Maret 2011? Dimulai dari sebuah gempa bumi dahsyat di lepas pantai timur laut Pulau Honshu, pulau utama di Jepang. Gempa tersebut kemudian memicu serangkaian tsunami besar, terutama di wilayah Touhoku.

Kejadian tsunami terdahsyat di Jepang
Diperkirakan 200 ribu orang meninggal atau hilang dan 500 ribu lainnya terpaksa dievakuasi. Tsunami dan gempa mempengaruhi stasiun pembangkit listrik tenaga nuklir dan menyebabkan keadaan waspada nuklir.
Meskipun demikian, Jepang dikenal sebagai negara paling waspada bencana di dunia. Jepang memiliki sistem pendidikan sekolah dasar soal mitigasi gempa, melakukan simulasi bencana dan upaya penyelamatan secara berkala sejak tahun 1995, terutama di wilayah Kobe, yang
kemudian menyebar ke seluruh negeri.

Peringatan tsunami di jepang
Bencana tsunami juga tidak kalah penting untuk dihindari. Gempa bumi adalah peringatan natural akan datangnya tsunami. Gempa bumi selalu diikuti dengan peringatan yang disiarkan oleh televisi atau radio lokal, dan kapal dilarang kembali ke laut dan penduduk wilayah dekat
lepas pantai segera diungsikan.
Namun baru-baru ini Badan Meteorologi Jepang memutuskan untuk menggunakan bendera dengan warna kombinasi merah dan putih di pantai sebagi sinyal visual guna memperingati bahaya tsunami bagi warga yang mengalami gangguan pendengaran.
Sinyal visual menjadi tidak efektif karena suara dari angin dan gelombang terkadang membuat bunyi sirene dan audio peringatan tidak dapat terdengar. Bendera yang di desain sama dengan maritime international dalam memperingati bahaya yang mengancam ini sebelum nya tidak ada kesepakatan secara umum. Tetapi setelah melakukan berbagai uji coba, badan metereologi memutuskan untuk menggunakan bendera tersebut.