Tidak puas dengan menjalankan salah satu jaringan kereta tercepat di dunia, East Japan Railway Company sedang mengembangkan Shinkansen generasi berikutnya yaitu Alfa-X. Alfa-X akan memasuki layanan komersial pada tahun 2030, ketika jalur Hokkaido Shinkansen diperluas ke Sapporo, menghubungkan Tokyo dengan kota terbesar di Hokkaido.
Sebuah kereta eksperimental untuk Shinkansen generasi berikutnya, Alfa-X ditunjukkan ke media di Kota Kudamatsu, Prefektur Yamaguchi, di cabang pabriknya, yaitu Hitachi. Salah satu fitur utama dari Alfa-X adalah karakteristik moncong depan kereta sepanjang 22 meter yang dirancang untuk meminimalkan tekanan dan kebisingan ketika melewati terowongan. Selain itu, peralatan tambahan telah dipasang untuk mengurangi dampak getaran jika terjadi gempa bumi
Alfa-X akan memiliki kecepatan maksimum 360 kilometer per jam, 40 kilometer lebih cepat dari kereta tercepat yang berjalan sekarang. Shinkansen tersebut bertujuan untuk mempersingkat waktu perjalanan antara Tokyo dan Sapporo.
Biasanya sebagian besar pelancong menggunakan pesawat untuk bepergian antara Tokyo dan Sapporo, dengan durasi 90 menit dari Bandara Haneda Tokyo ke Bandara New Chitose. Sekitar 9 juta orang menggunakan rute ini setiap tahun, yang merupakan jumlah terbesar di antara semua penerbangan komersial domestik. Sebaliknya, dibutuhkan total 7,5 jam perjalanan dengan kereta dari Tokyo ke Sapporo, dari Tokyo menggunakan JR Tohoku/Hokkaido Shinkansen (4 jam) dan transfer menggunakan Hokuto Limited Express ke Sapporo (3,5 jam ). Cara tersebut benar-benar memakan waktu lama. Dengan adanya Alfa-X ini untuk mempersingkat waktu perjalanan dan menggeser posisi perjalanan udara yang tak tertandingi dalam rute ini.
Kereta dan maskapai penerbangan terus bersaing ketat untuk mendapatkan penumpang. Jalur Shinkansen Hokkaido antara Hakodate di Hokkaido dan Aomori yang dibuka pada bulan Maret 2016 memperpendek waktu perjalanan kereta api dari 5,5 jam menjadi sekitar 4 jam saja. Akibatnya, proporsi penumpang yang menggunakan kereta untuk melakukan perjalanan dari Tokyo ke Hakodate meningkat dari 13 persen menjadi 35 persen, sementara mereka yang menggunakan maskapai penerbangan untuk rute ini menurun dari 87 persen menjadi 65 persen.
Demikian juga, Hokuriku Shinkansen yang dibuka pada 2015 mencatat peningkatan yang cukup besar pada penumpang yang menggunakan layanan kereta antara Tokyo dan Kanazawa dari 42 persen menjadi 74 persen, membalikkan pangsa pasar maskapai penerbangan dan shinkansen. Rute baru mempersingkat waktu perjalanan di kereta menjadi 2,5 jam.
Seiring waktu perjalanan yang lebih pendek, kebisingan yang dihasilkan kereta harus diatasi. Saat ini, kecepatan maksimum untuk Shinkansen yang beroperasi di Area Metropolitan Tokyo antara Tokyo dan Omiya adalah 110 km/jam. Batas kecepatan maksimum ditetapkan rendah di daerah pemukiman padat penduduk. JR East kini memajukan pembangunan tembok yang bahkan lebih tinggi di sepanjang rel kereta untuk meningkatkan batas kecepatan maksimum menjadi 130 km/jam setelah tahun 2020. JR East mempertimbangkan melakukan hal yang sama rute Morioka-Aomori untuk meningkatkan batas kecepatan maksimum dari 260 km/jam ke 320km/jam.
Alfa-X diharapkan akan selesai pada Mei 2019. Tes berjalan kemudian akan berlanjut selama tiga tahun. Koji Asano dari East Japan Railway’s Advanced Railway System Development Center mengatakan JR ingin meningkatkan kecepatan dan kenyamanan serta layanan dan kenyamanan penumpang.