Fugu atau putterfish yang lebih kita kenal dengan sebutan ikan buntal, adalah salah satu makanan khas di daerah Osaka. Makanan ini unik, karena 2 hal, yang pertama adalah rasanya yang enak, dan hal yang kedua adalah, beracun. Nah, di sini saya akan ceritakan pengalaman saya makan Fugu di Jepang, rasanya, dan juga, apakah saya masih hidup setelah memakannya.
Ikan fugu memang dikenal dengan racunnya yang mematikan, bahkan disebut lebih hebat daripada kalium sianida. Reaksi orang yang keracunan fugu adalah mati rasa di mulut, kemudian lumpuh, dan berujung kematian. Sampai sekarang pun, fakta membuktikan bahwa dari 100 orang yang makan fugu, persentase keracunannya adalah 0,6 persen alias 6 orang. Semoga kami yang akan mencoba tidak menjadi bagian dari 6 orang tersebut yah.
Tapi, mungkin kami tidak perlu khawatir, karena restoran yang dapat menyajikan fugu di Jepang harus memiliki koki yang bersertifikat untuk mengolah fugu. Kasus keracunan pun kerap terjadi di rumah, di mana ikan fugu diolah sendiri oleh yang empunya rumah tersebut. Maka tanpa pikir panjang sekaligus menghindari resiko, kami memilih salah satu restoran fugu yang terkenal, namanya Zuboroya.
Restoran ini terletak di wilayah Dotonbori Osaka. Mudah ditemukan, karena sangat eye catching dengan dekorasi berupa balon besar yang berbentuk ikan fugu. Maka dengan mudah kami menemukan restoran ini dan masuk ke dalam.Ukurannya cukup luas, dan bersih, di pintu masuk pun ada pigura sertifikat untuk koki tersebut sebagai jaminan restoran ini cukup aman bila kita ingin menyantap fugu.
Kami pun langsung memesan fugu sashimi set kecil (fugu mentah dengan beberapa sushi) dan juga tempura fugu (fugu yang digoreng kering). Harga nya cukup mahal, di mana fugu sashimi seharga JPY 2,000 dan fugu tempura seharga JPY 1,540, sehingga total makan berdua dengan teman saya menghabiskan JPY 3,540 atau 531rb rupiah. Kalau di Jakarta sudah makan enak di kafe sampai kenyang ini, hehehe.
Fugu pun tiba dan kami langsung menyantap nya. Tentu saja yang pertama saya cicipi adalah fugu sashimi. Fugu ini diiris sangat tipis dan disusun secara melingkar di atas sebuah piring. Saking tipisnya, kita sampai bisa melihat dasar piring tersebut. Saya mengambil fugu tersebut, melumuri dengan shoyu (kecap asin Jepang) dan langsung memakannya (dengan agak berdebar-debar karena teringat resiko kematian). Wow! Enak sekali! Pada dasarnya saya bukan penggemar sashimi, karena kadang tekstur daging nya alot, namun berbeda dengan fugu sashimi yang lembut dan tidak beraroma amis sama sekali.
Kemudian saya mencoba fugu tempura. Ini juga tidak kalah enak nya, tekstur nya crunchy dengan tingkat kematangan yang pas, sehingga tidak menghilangkan rasa fugu. Hanya saja fugu tempura ini cukup banyak tulangnya, sehingga harus sedikit berhati-hati saat memakannya.
Selesai makan dan… Saya masih hidup! Syukurlah pengalaman berkesan ini tidak membawa hal-hal yang tidak kami inginkan. Overall, saya cukup puas dengan mencicipi ikan fugu tersebut, dan lebih bersyukur lagi bahwa saya masih hidup! Namun, ada sedikit pengalaman yang cukup mengerikan. Beberapa saat setelah selesai makan, teman saya berkata mulut nya agak mati rasa (note : dia makan fugu sashimi lebih banyak daripada saya). Tapi untungnya hal tersebut tidak berlangsung lama, dan kami melanjutkan perburuan kuliner di Dotonbori!
Ingin mencoba fugu dan merasakan pengalaman tidak biasa? Ayo berkunjung ke Osaka dengan WENDY TOUR! Kami juga menyediakan JR Pass jika anda ingin traveling dari Tokyo menuju Osaka atau sebaliknya. Jangan lupa mencoba fugu, cari restoran yang ada sertifikat, dan berdoalah sebelum makan. Sampai jumpa!