Hai minna-san! Berjumpa lagi di perjalanan hari ketiga saya! Tebak saya mau kemana? 😀 Yupz, bener banget, hari ini saya akan mengunjungi Shinhotaka. Shinhotaka terletak di bagian Pegunungan Okuhida, diseberang gunung kalau dari daerah Shirakawago. Akses menuju Shinhotaka masih terbilang cukup susah dan akses transportasi yang sangat terbatas.Tapi itu sebanding deh dengan pemandangan alam Shinhotaka. Kita dapat melihat pegunungan Okuhida, pegunungan Tateyama Kurobe Alpine dan puncak Oku Hotakedake yang merupakan puncak tertinggi ke 3 di Jepang!
Untuk menuju Shinhotaka, saya harus bangun pagi sekali karena harus berangkat dengan menaiki ropeway sambil menikmati pemandangan disana. Ropeway ini benar-benar mengikuti schedule Jadi kita nggak boleh terlambat ya karena banyak banget orang-orang yang Line up untuk menaiki ropeway ini.
Saatnya menaiki ropeway nih! Harap berhati-hati saat menaikinya dan mengantri dengan yang lain dan jangan saling mendorong. Selalu utamakan keselamatan. Di ropeway saya memilih posisi paling depan agar dapat melihat pemandangan yang bagus. Perlu diingat bahwa di ropeway ini hanya ada tempat duduk untuk para manula dan anak kecil Jadi sebagian besar orang-orang akan berdiri. Saat ropeway mulai bergerak rasanya senang bukan main. Wah, it’s truly amazing! Saya mengambil video dan beberapa foto pemandangan yang nggak bakalan saya bisa lihat lagi kalau balik ke Indonesia.
Karena jarak tempuh yang cukup panjang dan tinggi kami berganti ropeway 2x jadi ropeway ini cukup aman dan stabil. Setinggi apapun kamu nggak bakalan ngerasa insecure karena elevasi pergerakan ropeway sudah di atur sedemikian rupa. Shinhotaka ini reccomended banget guys untuk kamu yang traveling ke Nagoya terutama during winter. Viewnya dijamin bakalan keren banget dan the best season untuk visit kesini. Dengan sedikit salju di atas bukit aja sudah keren banget apalagi benar-benar winter ya, berasa di negeri dongeng deh!
Saat tiba Di Shinhotaka Ropeway kami terkagum-kagum dengan puncak gunung yang sudah diselimuti salju. Di spot ini sudah dituruni salju yang dinginnya mencapai -4 derajat celsius loh! Kami sebelumnya sudah dihimbau untuk memakai jaket yang lebih tebal karena udara akan sedikit lebih dingin. Saya pakai baju 3 lapis aja masih kedinginan, hmm… 🙄
Dari Shinhotaka saya menuju ke Ena Valley yang jaraknya sekitar 2 jam. Di tempat ini ada Tourism spot Yang bernama Ena valley. Tempat ini merupakan lembah yang tercipta karena adanya bendungan air yang dibangun oleh pemerintah setempat. Saya dan teman-teman menaiki cruise untuk mengitari Lembah Ena.
Disepanjang kanan dan kiri saya bisa melihat beberapa batu besar yang bentuknya unik banget. Batu ini terbentuk karena erosi dan perubahan Iklim alam, dan ajaibnya batu- batu ini punya nama masing-masingloh! Menarik ya. Walaupun captain yang mengemudikan Cruise tidak berbahasa inggris kamu ga perlu khawatir karena ada suara pengantar dalam Bahasa Inggris yang menjelaskan seluruh nama batu dan sejarah tentang Ena Valley tersebut. Nah tunggu apalagi yuk mampir ke Ena Valley!
Setelah puas melihat pemandangan di Shinhotaka dan Ena Valley, kami pun bertolak ke Hida –Takayama yang terkenal dengan Hida Beef yang sudah pada familiar. Tapi kali ini menu makanan kami bukan Hida beef melainkan Italian food di Hida Italian Artigiano Restaurant. Restaurant ini ternyata menyuguhkan makanan yang enak banget dan tersedia salad bar juga dessert bar yang bikin kamu betah berlama-lama disana. Soft drink, juice, coffee dan tea juga tersedia loh di restaurant ini dan kamu bisa mengambil sepuasnya.
Setelah selesai makan siang kami berjalan di sepanjang Takayama City sekitar 30min, agak terburu buru sih tapi setidaknya kami menyempatkan waktu sebentar untuk melihat Takayama city yang menawarkan pilihan souvenir dan kuliner lokal yang menarik.
Karena ada 2 tempat lagi yang harus kami kunjungi kami pun berangkat dari Takayama menuju TOKI Premium outlet untuk berbelanja beberapa branding clothing. Pilihan banyak banget dan harga nya cukup affordable, sayang nya ada beberapa brand yang tidak available disini kalau dibandingkan dengan Gotemba. Setelah itu kami pun kembali ke Nagoya city untuk menyantap makanan khas Nagoya yaitu Hitsumabushi (Unagi panggang) di Restaurant Unau Okafuji-Nagoya. Baru kali ini saya menyicipi belut panggang yang enak, ga amis dan bikin nagih. Belut panggang ini disuguhkan bersama beberapa condiment. Dan kami diajarkan 5 cara menyantap makanan ini. Katanya sih setiap cara mengampur condiment yang berbeda akan memberikan rasa yang berbeda juga.
Malam terakhir di Nagoya, saya dan teman- teman berkeliling sambil melihat suasana kita Nagoya yang dihiasi lampu- lampu cantik illumination. Jalan-jalan ke Jepang rasanya kurang pas yah kalau nggak mampir ke Don Quijote. Kebetulan Di Kasae ada Don Quijote tempat untuk kamu mencari oleh-oleh dari mulai snack sampai souvenir yang lucu- lucu.
Ternyata harga di don quijote ini nggak terlalu mahal loh, tapi juga nggak terlalu murah karena currencynya lebih besar dari rupiah. Kalau Kamu ingin be belanja dengan free tax jangan lupa menunjukkan passport dan line up di cashier khusus free tax tourist ya.
Nah itu tadi sedikit cerita trip saya kali ini. Sampai jumpa dicerita selanjutnya ya!
INFO PRODUK:
DON QUIJOTE | ||
---|---|---|
|
||
WENDY TOUR BALI : 0361 758 027 | JAKARTA : 021 294 268 20 |
JR PASS ALL AREA | ||
---|---|---|
|
||
WENDY TOUR BALI : 0361 758 027 | JAKARTA : 021 294 268 20 |
SHORYUDO HIGHWAY BUS TICKET | ||
---|---|---|
|
||
WENDY TOUR BALI : 0361 758 027 | JAKARTA : 021 294 268 20 |